Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BMKG: Ini Alasan Kenapa Jawa Barat Lebih Dingin Saat Kemarau

image-gnews
Siaran Pers BMKG tentang aphelion, suhu udara dingin dan embun beku yang dirilis pada 6 Juli 2018. bmkg.go.id
Siaran Pers BMKG tentang aphelion, suhu udara dingin dan embun beku yang dirilis pada 6 Juli 2018. bmkg.go.id
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung Tony Agus Wijaya mengatakan, musim kemarau di Jawa Barat terhitung sejak Mei hingga Oktober mendatang. "Puncak musim kemarau akan jatuh pada Agustus, saat itu curah hujan paling sedikit dalam setahun," katanya Rabu, 18 Juli 2018.

Baca juga: Viral Aphelion Sebabkan Udara Dingin, Ini Kata BMKG

Musim kemarau tahun ini di Jawa Barat umumnya dalam kondisi normal. Kondisi itu sama seperti rata-rata musim kemarau dalam 30 tahun terakhir. Normal di musim kemarau, kata Tony, yaitu hujan secara bertahap berkurang dan mencapai puncaknya di bulan Agustus. Setelah itu hujan secara bertahap akan meningkat dan berganti musim hujan pada Oktober.

"Disebut masuk musim hujan jika curah hujan dalam 10 hari lebih dari 50 milimeter atau 50 liter air hujan per meter persegi permukaan tanah," kata dia.

Baca juga: Titik Terdingin di Indonesia pada Kemarau Juli, Ini Catatan BMKG

Selama musim kemarau, khususnya pada malam hari, suhu udara lebih dingin, sementara saat siang suhu udara lebih panas. Berdasarkan data pantauan, hari tanpa hujan di Jawa Barat hingga 10 Juli 2018, umumnya di Jawa Barat telah kemarau dengan kategori menengah. Artinya selama 11 hingga 20 hari berturut-turut tanpa hujan.

Adapun hari tanpa hujan kategori sangat panjang atau selama 31-60 hari berturut-turut, terjadi di sebagian Majalengka selatan seperti daerah Banjaran, Rawa-Cingambul, Talaga, Cikijing, dan Majalengka. Pun sebagian Cirebon barat seperti di daerah Tukmudal-Sumber.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terkait suhu dingin atau minimum di bulan Agustus, kata Tony, umumnya relatif sama dengan suhu minimum di Juli ini. Alasannya karena cuaca relatif sama yaitu dominan cerah. "Penyebab lain yaitu adanya peningkatan kecepatan angin saat terjadi ganguan cuaca jangka pendek sekitar sepekan," kata dia. Gangguan cuaca itu berupa badai tropis atau perubahan pola angin harian.

Baca juga: Masuki Kemarau, Gunungkidul Bagian Selatan Mulai Alami Kekeringan

Di Bandung misalnya, sejak awal hingga medio Juli suhu terasa dingin saat malam hingga matahari terbit. Suhu terendah yang pernah dicatat BMKG sekitar 16 derajat Celcius. Adapun di dataran tinggi seperti Gunung Gede, suhu malam hingga pagi pernah anjlok hingga dibawah 0 derajat Celcius. Kondisi itu mengakibatkan embun es.

Baca juga: 7 Tip Mendaki Gunung saat Suhu Rendah di Puncak Kemarau

Simak kabar terbaru dari BMKG dan informasi puncak kemarau hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

6 jam lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

Dari analisis BMKG, gempa bumi dengan magnitudo M4.8 di Pacitan akibat deformasi batuan lempeng Indo-Australia.


Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

7 jam lalu

Pengendara kendaraan bermotor berteduh menghindari terik matahari saat melintasi lampu merah Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa 7 Mei 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa fenomena gelombang panas di sebagian wilayah Asia dalam sepekan terakhir tidak berkaitan dengan kondisi suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia. TEMPO/Subekti.
Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

Bukan heatwave yang mengancam wilayah Indonesia. Simak hasil kajian tim peneliti BRIN berikut.


Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter, BMKG Peringatkan Kapal Nelayan dan Tongkang

9 jam lalu

Ilustrasi gelombang tinggi. ANTARA
Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter, BMKG Peringatkan Kapal Nelayan dan Tongkang

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.


Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

15 jam lalu

Ilustrasi Siklon Tropis. bmkg.go.id
Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

Bibit siklon tropis 91P berdampak hujan sedang hingga lebat dan angin kencang di sekitar wilayah bibit siklon tersebut.


Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

15 jam lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

Seluruh wilayah DKI Jakarta diprakirakan cerah berawan pada pagi harinya dan sebagian besar berawan pada siang hari.


Top 3 Tekno: Teluk Kendari Mendangkal, Meteor Sporadis Terlihat di Yogya, Penyebab Suhu Panas

17 jam lalu

Foto udara bangunan Masjid Al Alam yang berada di tengah Teluk Kendari, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa 28 Maret 2023. Masjid dengan luas 12.692 meter persegi itu terdiri dari bangunan utama masjid, plaza tertutup, dan plaza terbuka yang menjadi daya tarik pengunjung untuk berwisata religi selama bulan Ramadhan. ANTARA FOTO/Jojon
Top 3 Tekno: Teluk Kendari Mendangkal, Meteor Sporadis Terlihat di Yogya, Penyebab Suhu Panas

Topik tentang Teluk Kendari di Kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.


BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

1 hari lalu

Gelombang tinggi menghantam pemecah ombak di Dermaga Muara Baru, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 6 - 7 Mei 2024.


Kepala BMKG: Suhu Panas Akhir-akhir Ini karena Peralihan Musim

1 hari lalu

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati melaporkan hasil kajian dan survei lapangan terkait Gempa Sumedang yang terjadi sejak 31 Desember 2023. (Potongan Layar)
Kepala BMKG: Suhu Panas Akhir-akhir Ini karena Peralihan Musim

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menegaskan cuaca panas akhir-akhir ini bukanlah akibat gelombang panas (heatwave), tapi suhu panas.


Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

1 hari lalu

Desain Jembatan oleh Tim Logawa Vittoria dari Fakultas Teknik Universitas Jember (Unej) yang memenangi Bridge Design Competition (BDC) 2024 gelaran Nanyang Technological University Singapore. Foto: Humas Universitas Jember
Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

Top 3 Tekno Berita Terkini Senin pagi ini, 6 Mei 2024, dimulai dari artikel prestasi tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej).


Cuaca Panas Bekap Asia Daratan, Indonesia Masih Punya Potensi Hujan Lebat Hari Ini

1 hari lalu

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) alat pengukur penguapan air di Taman Alat Cuaca BMKG Jakarta, Rabu, 11 Oktober 2023. BMKG memprediksi musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia akan berlangsung hingga akhir Oktober dan awal musim hujan terjadi pada awal November 2023. Tempo/Tony Hartawan
Cuaca Panas Bekap Asia Daratan, Indonesia Masih Punya Potensi Hujan Lebat Hari Ini

Ketika cuaca panas masih membekap wilayah luas di daratan Asia, potensi hujan lebat masih ada untuk wilayah Indonesia hingga hari ini.